Band luar negeri yang paling Gwe sukai, setidaknya untuk saat ini adalah MUSE.
Kenapa? Yah, karena menurut Gwe musiknya asik: Rekamannya jernih,
permainannya rapi, pake sound dengan reverb dan efek yang enak untuk
didengerin, dan rentang nada vokalisnya tinggi.
Bagi yang belum tahu, MUSE itu grup band asal Inggris yang dibentuk pada tahun 1994, di Teignmouth, Devon. Anggotanya: Matthew Bellamy (lead vocal, gitar, piano, keyboard, keytar), Dominic Howard (drums, percussion, synthesizers, backing vocals, sampling), dan Chris Wolstenholme (bass, backing vocals, keyboards, guitars, harmonica). Setelah peluncuran album keempat, Morgan Nicholls juga
sering tampil dalam konser Muse sebagai keyboardis, bassis dan backing
vokal. Hit single dari band ini diantaranya adalah “Time is Running Out”
dan “Hysteria”. Lagu mereka juga ada yang jadi soundtrack film terkenal
Twilight Saga, antara lain “Starlight” dan "Neutron Star Collision
(Love Is Forever)".
Nah balik ke Gwe. Kadang kan kalau kita suka
sama sesuatu, kita ingin mengimitasi sesuatu tersebut. Sebagai penyuka
MUSE, rasanya wajar kalau Gwe juga pengen bisa bikin lagu, seperti yang
band itu bikin. Tapi ternyata nggak sesederhana itu. Ada sejumlah hal
yang musti diperhatikan:
Pertama, soal originalitas.
Meskipun kita suka pada sesuatu dan ingin mengimitasinya jangan sampai
kita menjadi sama persis seperti sesuatu tersebut. Jangan sampai
kesannya kita ngembarin sesuatu itu atau bahkan plagiat. Gag asyik juga
kalo misalkan Gwe bikin lagu, trus orang bilang: ih lagunya Amru, MUSE
banget. Kan kesannya Gwe penebeng atau nggak bisa exist sendiri. Gwe
pengennya pas orang denger karya Gwe, mereka bisa ngakuin: itulah karya
Gwe, yang punya ciri khas tersendiri. Meskipun kalau dirasa-rasa mungkin
ada juga influence dari karya musisi lain.
Kedua, soal skill. Well,
musti diakuin, skill dari masing-masing personil MUSE udah oke. Apalagi
vokalisnya yang selaen bisa nyanyi, juga jago maen piano dan gitar. Gwe
rasa dialah backbone band ini. Nah, kalo Gwe, keyboard aja baru mulai
belajar. Dan sepertinya hampir nggak mungkin Gwe nekunin gitar. Secara
umur, mungkin bisa dibilang Gwe udah agak telat belajar musik. Namun
begitu Gwe gag mau nyerah. Cuman ya itu, Gwe harus focus. Dan instrument
Keyboard lah yang pengin Gwe tekunin. Maka, dengan memerhatikan
perbedaan mendasar ini, bisa diprediksikan kalau music yang MUSE bikin
dan yang bakal Gwe bikin nggak bakal sama.
Ketiga, basis Musik.
Masih nyambung sama yang di atas, mendengar karya-karya mereka, Music
MUSE adalah guitar based. Permainan gitar sangat mendominasi, atau
setidaknya gitar adalah guide atau jalan bagi music MUSE secara
keseluruhan. Walaupun untuk lagu tertentu, instrument piano juga
digunakan. Tapi basis music tetap tidak beralih ke instrument ini. Piano
hanya pelengkap atau mengikuti instrument guide utama, yaitu gitar. Dan
karena instrument yang Gwe tekuni adalah keyboard, maka dapat
diprediksikan lagu atau music karya Gwe bakal Keyboard based (atau piano
based, gak beda jauh lah). Contoh Keyboard/Piano based musician
diantaranya adalah Yuki Kajiura/See-Saw/FictionJunction, Yovie &
Nuno, dan Vierra (Kevin).
Melihat hal-hal tersebut di atas, dapat
disimpulkan, meskipun Gwe suka sama MUSE, belom tentu nanti karya yang
Gwe hasilkan akan mirip karya mereka. It’s not a big problem bagi Gwe.
Yang penting Gwe bisa bikin karya, lebih-lebih asyik, enak didengerin,
atau mungkin punya ciri khas tersendiri. Ya pokoknya Gwe kudu tetep
semangat deh, terus belajar, dan berkarya. Insya Allah bakal diakui
dunia ;)
About me:
Name : Amru a.k.a yozar.remixer
Instument : keyboard controller E-MU X-Board 49, Yamaha PSR S-910
Skill : Basic Keyboard
Karya :
Name : Amru a.k.a yozar.remixer
Instument : keyboard controller E-MU X-Board 49, Yamaha PSR S-910
Skill : Basic Keyboard
Karya :
Album FLS B-AsyiK = http://www.4shared.com/file/251894767/b7d4dead/yozarremixer_-_FLS_BasyiK.html
Simple Beat #01.mp3 = http://www.mediafire.com/?5bxzzyif2me851a
Sunday, September 26, 2010 [19:49 - 00:05 WIB]
No comments:
Post a Comment