Ini adalah tulisan sambungan dari Fase 2..
Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang
Setelah SK (Surat Keputusan) Alih Tugas Gwe keluar pada pertengahan
Februari 2011, berarti Gwe udah bisa pindah kerja ke Semarang. Namun
karena masih dibutuhkan di Jakarta maka secara resminya Gwe baru aktif
ada di Semarang pada Mei 2011.
Langkah pertama begitu Gwe alih tugas adalah nyari tempat les
keyboard yang baru. Karena udah kadung belajar di franchise Yamaha dan
biar nggak ngulang dari awal lagi, maka Gwe nyari sekolah mana di
Semarang yang make kurikulum yang sama, dan akhirnya Gwe nemu Sekolah Musik Stanwood, Semarang. Di Stanwood Gwe diajar ama miss Sheila.
Miss Sheila ini sebenernya seumuran ama Gwe, ya lebih senior dia dikit
beberapa bulan, tapi secara skill jauh di atas Gwe. Karena kurikulum
Yamaha baru, Gwe seolah harus mulai belajar lagi dari awal. Sebelumnya
sih sama mas Doyok udah masuk Buku 1, dan dengan miss Sheila gwe tinggal
nerusin aja. Ujian Buku 1 udah Gwe jalanin September 2011 dengan hasil
yang cukup baik. Sekarang ini Gwe udah mulai masuk Buku 2. Untuk kelas
keyboard nantinya bakal ada 3 Buku, dengan Buku 3 sebagai buku terakhir.
Namun belajar musik nggak akan berhenti sampai di sini, karena kelas
lanjutannya adalah belajar Piano. Kabarnya instrument yang akan dipake
bukan lagi Yamaha PSR, tapi piano elektrik Classinova. Dengan miss
Sheila, Gwe juga mendapatkan materi tambahan untuk memperkaya
pengetahuan soal musik dan keyboard, baik dalam wujud teori dan juga
praktek bermain lagu.
Untuk mempercepat pemahaman di bidang musik, khususnya untuk mencapai
target Gwe menjadi composer/produser lagu, belajar skill keyboard aja
nggak cukup. Ilmu berikutnya yang Gwe pelajari adalah soal recording dan
mixing. Secara kebetulan, menjelang kepindahan Gwe di Semarang, akhir
2010 pas Gwe lagi survey tempat les yang kemungkinan ada franchise
Yamaha-nya, Gwe dateng ke Sekolah Musik Purnomo. Ternyata di sana buka program Kelas Musik IT atau Kelas Musik Komputer.
Tadinya Gwe pikir ini materi ajarnya bakal mirip ama FL Studio, Gwe pun
tertarik. Setelah ketemu sama yang ngajar, Gwe jadi tahu ternyata
program yang dipakai beda. Untuk kelas ini ternyata lebih serius menuju
semacam home recording, bukan sequencer program ala FLS. Jadi orang
diarahkan untuk bisa membuat studio rekaman sendiri di rumah dengan alat
yang tidak terlalu mahal, namun kualitasnya tetep oke. Sistem program
ini: Maen musik beneran, bukan otomatisasi atau sequencing ala FLS. Gwe
sebelumnya udah pernah kenal konsep ini pas dulu di Jakarta sewaktu
datang ke pameran-pameran komputer. Gwe bahkan udah beli keyboard
controller dan audio interface (masinng-masing beda merek), namun belum
memanfaatkannya secara maksimal. Ternyata kelas Musik IT inilah yang
memanfaatkan peralatan ini. Maka Gwe putuskan untuk ikut kelas ini
sekalian, yang programnya 12 kali pertemuan.
-->
Yang ngajar kelas musik IT ini namanya mas Alex. Program yang dipake untuk pelajaran adalah Pro Tools yang terintegrasi dengan instrument produksi M-Audio. Di sini Gwe belajar caranya recording dan mixing, namun Gwe belom bisa maksimal memanfaatkannya karena terkendala skill maen keyboard yang masih cetek. Seperti yang udah Gwe tulis di atas, program Pro Tools lebih diarahkan untuk recording dan mixing, jadi skill permainan instrument secara live sangat diperlukan, nggak bisa sekedar otomatisasi sequence ala FL Studio. Walaupun sebenarnya Pro Tools juga mendukung MIDI dan dapat “membatik” nada MIDI, namun user lebih diarahkan untuk live playing instrument. Gwe udah selesai ikut kelas ini, walaupun belum bisa dibilang jago. Di akhir-akhir pertemuan Gwe malah minta tolong mas Alex untuk aransemen lagu ciptaan Gwe yang berjudul “Havn’t Luv U, Nyet!” Jadi Gwe yang nyiptain lagu & nadanya (bareng Welly tahun 2010 lalu), mas Alex yang bikin musiknya. Hasilnya lumayan, musiknya oke, tapi vocal Gwe harus dilatih lagi :p
Yang ngajar kelas musik IT ini namanya mas Alex. Program yang dipake untuk pelajaran adalah Pro Tools yang terintegrasi dengan instrument produksi M-Audio. Di sini Gwe belajar caranya recording dan mixing, namun Gwe belom bisa maksimal memanfaatkannya karena terkendala skill maen keyboard yang masih cetek. Seperti yang udah Gwe tulis di atas, program Pro Tools lebih diarahkan untuk recording dan mixing, jadi skill permainan instrument secara live sangat diperlukan, nggak bisa sekedar otomatisasi sequence ala FL Studio. Walaupun sebenarnya Pro Tools juga mendukung MIDI dan dapat “membatik” nada MIDI, namun user lebih diarahkan untuk live playing instrument. Gwe udah selesai ikut kelas ini, walaupun belum bisa dibilang jago. Di akhir-akhir pertemuan Gwe malah minta tolong mas Alex untuk aransemen lagu ciptaan Gwe yang berjudul “Havn’t Luv U, Nyet!” Jadi Gwe yang nyiptain lagu & nadanya (bareng Welly tahun 2010 lalu), mas Alex yang bikin musiknya. Hasilnya lumayan, musiknya oke, tapi vocal Gwe harus dilatih lagi :p
Selaen ngambil kelas keyboard, serta recording & mixing, Gwe juga memutuskan untuk ikut les vocal lagi atas saran mas Alex. Guru vocal yang disarankan mas Alex di Sekolah Musik Purnomo adalah pak Yono.
Kelas vocal di sini beda dengan di Musicasa. Dengan pak Yono, sistem
pengajarannya nggak dari dasar teknik vokal, tapi langsung nyanyiin
lagu. Jadi sistem belajarnya lebih aplikatif. Lagu yang dinyanyikan
boleh milih sendiri atau diarahin. Karena Gwe nggak punya banyak
referensi lagu, Gwe ngikut pak Yono untuk milihin lagu untuk Gwe latih.
Nggak pernah nyangka di sini Gwe bakal nyanyiin lagu-lagunya Kerispatih,
Afgan, Judika, atau Bon Jovi. Karena dulu Gwe lebih sering dengerin
lagu Jepang atau lagu Barat, dan genrenya kalau enggak rock, ya remix
atau pop elektronik. Gwe sih nyante, manut ngikut guru aja, asal vokal
Gwe bisa lebih terasah dan tertata.
Fase Selanjutnya…
Gwe belum tahu untuk Fase selanjutnya, di tahun 2012 ini akan belajar
hal baru apa? Untuk sementara Gwe pengin lebih memantapkan pemahaman
(latihan dan praktek) di bidang-bidang yang udah Gwe sebut di Fase 3,
yaitu: 1) Skill Keyboard 2) Vocal, dan 3) program musik Digital (baik
Pro-Tools maupun FL Studio), sehingga suatu ketika Gwe cukup layak untuk
debut.
Mungkin hal lain yang bisa Gwe lakuin adalah lebih memperkenalkan ke
orang-orang tentang diri dan karya musik Gwe. Bisa lewat forum di
internet, social media yang ada hubungannya ama musik (Reverb Nation,
MySpace, Sound Cloud, dll), blog, mulai orientasi ke radio untuk promo
lagu, orientasi ke café & mall untuk perform, bergaul dengan
orang-orang di studio rekaman atau komunitas musik lainnya di dunia
nyata, kenalan dengan orang-orang event organizer yang sering ngadain
penampilan musik, kenalan ama bagian marketing dan promosi berbagai
perusahaan, ikut album kompilasi, ikut festival, dan last but not least
kenalan ama wartawan/reporter desk hiburan surat kabar, televisi, dan
media online.
Kalau kalian ngerasa langkah-langkah yang Gwe ambil ini bermanfaat,
silahkan dicontoh. Analogikan dengan bidang yang kalian upayakan, nggak
harus sama dengan Gwe, sesuaikan dengan kebutuhan
Bonus:
Berikut adalah video live perform dari lagu: “Havn’t Luv U, Nyet!” yang Gwe bikin sama mas Alex dengan software Pro-Tools:
Berikut adalah video live perform dari lagu: “Havn’t Luv U, Nyet!” yang Gwe bikin sama mas Alex dengan software Pro-Tools:
URL Youtube: http://www.youtube.com/watch?v=xFPQdN4wPHs
No comments:
Post a Comment