Keyboard arranger yang biasa digunakan untuk bermain musik
secara live, bisa juga membaca informasi MIDI dari FL Studio. Jadi settingan suara
MIDI dari FL Studio bisa muncul atau terdengar di keyboard musik. Kita bahkan
bisa menentukan pilihan suara dari FL Studio dan juga mengatur modulasi,
panning, sustain dan lain sebagainya. Apa gunanya?
.
Artinya kita bisa membuat MIDI di FL Studio untuk digunakan
di keyboard musik, baik saat terhubung secara langsung atau sebagai file yang
kita ekspor. Kepentingan lainnya adalah, agar kita bisa mendengar bunyi
keyboard yang tidak tersedia di FL Studio. Suara tersebut bisa kita manfaatkan
kembali, direkam ke FL Studio. Kegunaan lain, silakan Anda eksplorasi sendiri.
.
Nah, bagaimana Cara Menggunakan Keyboard Musik dari FL
Studio? Lebih jelasnya langsung
aja tonton dan ikuti video ini langkah demi secara mudah.
VST Plugin
merupakan suatu program yang dapat digunakan untuk menciptakan bunyi atau
suara. VST Plugin bisa merupakan tambahan dari suatu Digital Audio Workstation
(DAW) atau terpisah dari pihak ketiga/perusahaan lain. Misal VST Plugin
internal FL Studio ada 3xOSc dan Sytrus, sementara yang dari pihak ketiga ada
Sylenth1, Nexus, dsb. VST Plugin bisa juga dipakai di DAW lain, misalkan Sylenth1
mau dipakai di Ableton atau Logic juga bisa.
.
Nah dalam
proses penciptaan/pembuatan bunyi VST Plugin, perlu mengatur sejumlah hal,
seperti oscillator, filter, dsb. Supaya pengaturan tidak perlu dilakukan dari
awal dan menghabiskan waktu, maka perlu menyimpannya menjadi suatu Preset. Kita
bisa kasih nama sendiri Preset yang kita buat. Preset mungkin saja sudah
disediakan si perusahaan pembuat VST Plugin. Preset juga bisa beli dari orang
atau perusahaan kalau nggak mau repot. Kamu juga bisa bikin Preset dan
menjualnya.
.
Khusus
untuk di FL Studio disarankan tempat penyimpanan Preset di folder default atau
yang disarankan oleh si VST Plugin. Jangan simpan di folder system seperti:
Program Files atau Windows karena pasti akan muncul pesan gagal/error.
.
Oke, lebih
jelasnya langsung aja tonton video Gwe ini, mudah-mudahan bermanfaat.. Cheers!
:D
Template
merupakan pola kerja yang tersusun atas sejumlah instrument atau plugin
tertentu yang dapat digunakan berulang-ulang. Di video ini Gwe berbagi
informasi mengenai bagaimana penggunaan dan pengelolaan Template di FL Studio.
Lebih
jelasnya langsung aja tonton video Gwe ini, mudah-mudahan bermanfaat.. Cheers!
:D
.
Video Pengenalan FL Studio 20 untuk Pemula Bisa dilihat di
sini:
Akai Fire merupakan controller pertama yang fungsionalitas
sangat sesuai dengan DAW FL Studio. Orang mungkin sudah mengenal Controller
dalam wujud keyboard, DDJ ataupun Launchpad, tapi menurut Gwe kurang bisa
mengakomodir sistem FL Studio. MIDI/Keyboard Controller hanya untuk
produksi/membuat melodi dan chord, sedangkan Launchpad dan DDJ hanya untuk
bermain live/performance mode, namun Akai Fire mencakup semua hal itu.
.
Akai Fire dirilis pada akhir September 2018 dengan harga dibandrol
pada $199 atau sekitar Rp2.885.500,- pada kurs Rp14.500,- per dollar. Namun hingga
video ini dibuat, nampaknya barang ini belum ada di Indonesia. Jadi mau tak mau
akhirnya Gwe beli lewat marketplace Amazon dan mengimpornya ke Indonesia,
sehingga kena pajak dan lain-lain sehingga total harganya mencapai sekitar 4,6
juta rupiah.
.
Setelah menggunakannya, meskipun harganya segitu, Gwe cukup
puas karena Akai Fire cukup memenuhi harapan dan bayangan Gwe. Setelah agak
familiar, Gwe coba bikin semacam tutorial pengenalan alat ini. Secara prinsip
tidak terlalu susah penggunaannya, sehingga rasanya Anda bisa mengikuti
penjelasan Gwe bila memerhatikan dengan baik. Ya, mungkin alat ini baru akan
beberapa bulan lagi ada di Indonesia, tapi setidaknya Anda bisa mendapatkan
gambaran penggunaannya. Atau kalau Anda kurang sabar bisa beli juga dari luar
negeri. Oke langsung aja tonton video Gwe ini, mudah-mudahan bermanfaat..
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu Gwe berandai-andai, mungkinkah akan ada suatu controller khusus untuk Pattern/Playlist ala FL Studio. Controller dalam wujud keyboards, DDJ ataupun Launchpad sudah ada, tapi menurut Gwe kurang bisa mengakomodir sistemnya FL Studio.
.
Nah, ternyata bayangan Gwe itu menjadi kenyataan saat Akai merilis sebuah alat hasil kolaborasi dengan image-line, perusahaan software pembuat FL Studio, yaitu Akai Fire pada akhir September 2018. Harganya dibandrol pada $199 atau sekitar Rp2.885.500,- pada kurs Rp14.500,- per dollar. Namun kan barang itu belum ada di Indonesia. Jadi meskipun kepengin, Gwe pun harus bersabar. Namun, hingga Januari 2019 ternyata alat ini ga kunjung diimpor juga oleh pedagang di sini. Gwe udah googling maupun nyari ke toko online lokal, belum ada yang jual.
.
Alternatif satu-satunya ya beli di Amazon, toko online internasional di Amerika. Nah setelah Gwe cek ternyata ada tambahan biaya pajak impor dan ongkos kirim, sehingga pembeli di Indonesia harus merogoh kocek hingga 4 juta rupiah lebih. Perjalanan pengiriman pun agak lama, sekitar dua mingguan maksimal. Gwe lalu coba cari alternatif toko musik yang lebih dekat, semisal Singapura. Siapa tahu kan ya, harganya lebih murah dan mungkin sampainya di Indonesia lebih cepat. Bahkan Gwe minta cariin info dari teman Gwe yang kerja di Singapura. Eh dalam proses pendaftaran pembayaran dengan Kartu Debit, tapi gagal, dan Kartu Kredit, juga gagal, laptop Gwe malah kena virus ransomware, sehingga harus merogoh kocek buat ganti harddisk laptop. Ya, daripada harus bayar uang tebusan, yang ga murah juga.
.
Singkat cerita, akhirnya Gwe nyerah dan beli Akai Fire dari Amazon. Ternyata harga pokoknya agak murah dikit, yaitu $195 pada toko Amazon sendiri. Lalu ditambah biaya pajak impor dan ongkos kirim express jadinya sekitar Rp4,6 juta pada kurs Rp14.500,- per dollar. Gwe order tanggal 14 Januari 2019 dan membayar secara tunai lewat sistem Amazon PayCode di Kantor Pos yang ada layanan Western Union khusus pada 15 Januari 2019. Barang dijadwalkan sampai di alamat pengiriman paling lambat Selasa sore, 29 Januari melalui layanan pengiriman barang internasional DHL..
.
Namun, kemaren pada Senin, 21 Januari 2019 Gwe mendapat telefon dari kurir yang nanyain alat pengiriman barang. Gwe nebak ini nih Akai Fire Gwe bakal segera sampai, dan benar kata sang kurir. Alhamdulillah ternyata dalam waktu seminggu barang udah nyampai di rumah ortu.
.
Tadinya sih, selesai ngantor Gwe mau langsung balik aja ke rumah ortu, tapi ujan deres, sehingga harus batal. Selasa kemaren pun ga bisa balik karena ujan juga dan gigi Gwe sakit, jadi harus cek ke dokter. Akhirnya Akai Fire bisa juga kepegang hari ini. Jadi kebetulan nyokap mau nengok adek di Jogja yang akan pindahan rumah. Nah sekalian aja Gwe minta nyokap bawain ke Semarang mampir bentar, dan.. cuz deh, Gwe langsung aja bikin video unboxing ini. Mudah-mudahan bermanfaat.. Cheers! :D
.
.
Credit video, thanks to: Dek Diah
Catatan: Maaf ya kemasukan suara seruan rombongan Taruna lagi lari-lari.
Seperti halnya aplikasi kerja komputer yang lain, FL Studio juga memungkinkan pengguna untuk melanjutkan project yang dikerjakan pada kesempatan berikutnya. Namun hal itu tidak bisa dilakukan di FL Studio versi Demo. Anda hanya bisa menyimpan Project tapi tidak bisa me-load/menggunakannya dengan versi Demo. Anda pun sebenarnya sudah bisa menyimpan project yang Anda kerjakan ke format audio seperti wav atau MP3. Anda bisa bekerja semaksimal mungkin, namun tak ada gunanya bila project yang Anda kerjakan tidak bisa dibuka.
.
Karena itu belilah FL Studio versi asli. Bisa secara online ke image-line, atau membeli ke saya atau agen resminya. Versi Box Set di Indonesia lebih murah. Kalau belum punya uang, menabunglah dan gunakan versi Demo untuk berlatih. Tidak untuk kepentingan komersil. Jangan gunakan crack atau beli bajakan karena melanggar Hak Cipta. Selain bisa kena claim di YouTube, Anda juga beresiko menghadapi sanksi pidana, dapat diajukan ke pengadilan dan ditahan.