Friday, December 28, 2012

yozar.remixer Menyanyikan Lagu “Havn’t Luv U, nYet!” (Lyric Video)

Suatu hari di tahun 2010 (atau 2009), teman kuliah yozar.remixer di Sastra Inggris Unnes yang bernama Welly datang mengunjungi pemuda itu di kosannya di Gang Kebon Jahe Kober, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Mereka berbincang-bincang membahas musik dan hal-hal lainnya. Welly dulunya hobi nge-band dengan spesialisasi drum, walaupun juga bisa maen gitar sekedarnya. Sementara yozar.remixer juga menyukai musik, dan belum lama belajar keyboard, walaupun belum piawai. Dari perbincangan ngalor-ngidul keduanya tercetuslah keisengan untuk menggarap sebuah lagu. Diputuskan ide lagu dari yozar.remixer. Ide lirik lagu terpilih terinspirasi dari lagu Michael Buble  yang berjudul Haven’t Met You Yet yang dikombinasikan dengan lagu almarhum Chrisye yang berjudul Anak Sekolah.

Thursday, August 2, 2012

Tutorial Cara Menghubungkan Keyboard Musik dengan Komputer

Alat musik Keyboard yang biasa dipakai untuk bermain musik bisa juga digunakan sebagai controller (atau alat untuk memainkan) program musik di komputer atau laptop. Ada 3 (tiga) benda penting untuk mewujudkan hal ini:

1. Desktop Komputer/Laptop yang dilengkapi program musik, seperti contohnya: FL Studio, Pro Tools, Cubase, dll.
2. Keyboard musik yang memiliki output berupa MIDI atau USB.
3. Kabel USB yang digunakan untuk menghubungkan keyboard dengan komputer. Ini adlah Kabel tipe yang sama yang digunakan utuk menghubungkan printer dengan komputer/laptop.

-->
Selanjutnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah:
1. Hidupkan Keyboard musik
2. Jalankan program FL Studio (atau program musik lain) di komputer
3. Masuk ke menu option program musik. Biasanya di situ ada pilihan/opsi: Input. Pilih: Enable atau Aktifkan.
4. Coba tekan tombol keyboard musik untuk memastikan hubungan/koneksi sudah aktif. Pilih instrumen/channel di program musik komputer sesuai dengan pilihan/keinginan Anda. Apabila sudah aktif, akan muncul/bunyi yang sesuai dengan instrumen/channel yang aktif
5. Apabila bunyi suara asli dari keyboard mengganggu, kecilkan saja volume / minimize dari keyboard musik. Hal itu tidak berpengaruh dengan volume di program musik. Untuk mengatur volume di program musik,, pengaturannya langsung dengan komputer/laptop.

Cukup mudah bukan, kalau kamu masih kesulitan bisa silakan lihat video Tutorial bikinan Gwe di bawah ini:

Untuk melihat: Video Tutorial Cara Merekam Permainan Keyboard Musik di Komputer
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2014/11/video-tutorial-cara-merekam-permainan.html

Sedangkan video Tutorial Cara Menghubungkan Keyboard MIDI / MIDI Controller dengan Laptop, bisa dilihat di sini:
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2013/10/tutorial-cara-menghubungkan-midi.html

------------------------------------------

Wednesday, July 25, 2012

Lagu Amerika: When The Saints Go Marchin’ In, Lagu Inspirasi Iwak Peyek?

Aslinya, lagu When The Saints Go Marchin’ In adalah himne gospel dari Amerika, yang mengambil nada-nada tradisional. Asal muasal lagu ini nggak diketahui. Meskipun pada awalnya merupakan sebuah himne penganut agama Kristen, jaman sekarang orang lebih sering mendengar lagu ini dimainkan oleh sebuah band jazz. Belakangan ini lagu Iwak Peyek yang dibawakan Trio Macan populer di Indonesia. Dugaan Gwe, lagu iwak peyek ini terinspirasi dari lagu Whwn The Saints Go Marchin’ In. Meskipun nggak persis, ada nada-nada yang mirip. Silakan cek di sini:


Saturday, July 21, 2012

yozar.remixer into Sound Cloud

Kalau seseorang tidak memiliki keberuntungan tingkat semesta raya, tidaklah mudah agar karyanya dikenal dan populer. Hal itu juga berlaku untuk musisi. Meskipun seseorang karyanya bagus, tapi kalau orang-orang nggak tahu, sama aja percuma. Di masa lalu, lagu karya musisi diperkenalkan kepada masyarakat bisa secara langsung melalui pentas, atau melalui media radio. Cara yang pertama bisa dilakukan dengan ikut festival di sekolah atau kampus, atau mengikuti gigs yang diadakan oleh komunitas. Sementara itu untuk cara yang kedua, musisi harus bisa masuk atau bergabung dengan major label atau label rekaman yang akan mengatur soal rekaman lagu dan mendistribusikan dengan melakukan promosi ke radio-radio. Tidak mudah untuk menjadi musisi saat itu.

Thursday, July 5, 2012

Memperkenalkan Tentang VEVO dan Channel VEVO di YouTube

Vevo, yang juga ditulis VEVO adalah sebuah website video musik kolaborasi sejumlah perusahaan musik dunia, diantaranya adalah: Sony Music Entertainment, Universal Music Group, dan Abu Dhabi Media, bersama EMI yang melisensi kontennya ke grup ini tanpa mengambil saham kepemilikan. Secara resmi, layanan ini diluncurkan pada 8 Desember 2009. Video musik di VEVO disindikasikan di website resminya dan di YouTube, dengan pendapatan iklan yang dibagi antara Google dan VEVO.

VEVO menyediakan berbagai video musik dari tiga dari 'empat besar' label rekaman dunia, yaitu Universal Music Group, Sony Music Entertainment, dan EMI. Pada awalnya, Warner Music Group sempat mempertimbangkan untuk menyediakan kontennya di VEVO, namun malah membentuk aliansi saingan bersama MTV Networks. Hingga tulisan ini dibuat, terdapat sekitar 50.000 video di VEVO.

Wednesday, May 9, 2012

Semarang Hallyu Festival 2012 (yozar.remixer Video BLog #06)

Korean Wave atau Kebudayaan Populer Korea menyebar secara global, termasuk di Indonesia, begitu juga di Semarang. Para penggemar Kebudayaan Populer Korea atau yang biasa disebut sebagai Fandom pada tahun 2011 memulai suatu gelaran yang disebut: Semarang Hallyu Festival. Ingin mengulang kesuksesan acara tersebut maka pada tahun 2012 ini, para Fandom Semarang menyelenggarakan Semarang Hallyu Festival 2012 di Gedung Wanita, Jl. Sriwijaya Semarang pada Sabtu 28 April 2012. Ada berbagai acara di sana, dari Singing contes, Dance, sampai Stan makanan Korea. Pokoknya buat penggemar kebudayaan populer Korea, rugi kalo sampai nggak dateng. Pengin tau kayak apa serunya acara tersebut? Silakan intip di sini:


Tuesday, May 1, 2012

Kerispatih – Tak Lekang Oleh Waktu (cover by yozar.remixer VLog #05)

Hai Frens,

Di Video Blog Edisi #05, yozar remixer menyanyikan lagu Kerispatih yang berjudul “Tak Lekang Oleh Waktu”. Musik untuk iringan berasal dari file MIDI yang dimainkan dengan Keyboard Yamaha PSR-910S. Silakan Anda nikmati:


Saturday, March 3, 2012

Dream High 2 (2012 Ongoing)

Musical Story untuk tahun 2012 ini Gwe mulai dengan ngikutin drama Korea musikal “Dream High 2”. Setelah sukses dengan “Dream High” tahun 2011 lalu, KBS2 menayangkan season 2-nya. Namun serial ini bukan murni lanjutan Dream High. Setting memang masih sama, yaitu di Kirin Art School, namun semua murid dan sebagian besar pengajarnya beda. Hingga episode 9 (tayang sekitar minggu terakhir Februari 2012) yang Gw tonton, yang sama cuman 1 orang saja, yaitu guru Bahasa Inggris Yang Jin Man yang diperankan oleh Park Jin Young.

Tuesday, February 28, 2012

Alat Perekam Digital Voice Recorder: Senjata Untuk Berlatih Nyanyi & Menciptakan Lagu

Seseorang yang sedang belajar untuk bernyanyi, untuk mengetahui suaranya false atau sudah benar, atau pencipta lagu jaman sekarang dimudahkan dengan kehadiran alat rekaman elektronik atau Digital Voice Recorder. Kita FlashBack dulu sebentar. Kalau jaman dulu alat yang serupa adalah tape recorder atau walkman yang bisa untuk merekam (recorder dengan pita kaset). Namun acapkali ada kendala pada alat-alat tersebut. Untuk tape recorder, tentu saja karena ukurannya yang besar. Kita tidak mungkin membawa-bawa tape recorder kemana-mana. Selain berat juga akan terlihat aneh. Padahal ide untuk menciptakan sebuah lagu bisa muncul dimana-mana, bahkan saat kita jalan-jalan di pasar atau nongkrong di kamar mandi. Selain itu tape recorder tertentu tidak portable karena tidak didukung fasilitas baterai, sehingga harus selalu nyolok ke listrik. Kehadiran Walkman/recorder dengan pita kaset yang bisa merekam memang portable karena menggunakan baterai. Namun ada kekurangannya juga. Untuk bisa merekam, jarak sumber suara harus dekat dengan mic, kalau tidak suara susah masuk. Selain itu kualitas suara juga kurang bagus. Seringkali ada bunyi desis.

Thursday, February 9, 2012

Masalah Sustain di Pro Tools

“Musical Autodidact Series” Part 4

Ternyata Pro Tools M-Powered 8.0.3 memiliki bug/atau masalah program. Yang nemuin bukan Gwe, tapi guru musik IT Gwe. Masalahnya pada efek Sustain. Buat yang belum tahu, sustain itu efek untuk memperpanjang suatu bunyi. Biasanya untuk piano sudah ada suatu alat, yaitu pedal sustain untuk menjalankan fungsi tersebut, tapi kalau untuk keyboard pedal sustain biasanya dibeli terpisah, dan baru disambungkan ke keyboard kalau mau dipakai.

Begini masalahnya: Begitu pedal sustain diinjak, bunyi instrument yang dimainkan dengan keyboard controller seharusnya jadi lebih panjang. Di Pro Tools M-Powered 8.0.3 saat kita bermain secara live, efek Sustain ini dapat berfungsi dengan baik, namun hal itu tidak terjadi saat mode perekaman. Saat kita dalam proses merekam, permainan dengan efek sustain memang terdengar, tapi begitu hasil rekamannya kita playback/mainkan, efek itu tiba-tiba hilang. Harusnya kan nggak boleh begitu. Nuansa lagu/musik yang kita mau jadi nggak seperti yang diharapkan. Untuk diketahui, instrument M-Audio yang terkoneksi dengan komputer adalah Keyboard Controller, dan sistem operasi yang digunakan Windows XP.

Monday, February 6, 2012

Mengenal Program Untuk Bikin Lagu FL Studio alias FruityLoops

Gwe sering banget nyebut nama FL Studio di sejumlah tulisan, namun mungkin belom banyak yang tau sebenarnya makhluk apa ini. FL Studio adalah sebuah aplikasi komputer pada sistem operasi Windows untuk pengolahan musik dan suara (audio), atau secara gampangnya bisa dibilang, FL Studio adalah program untuk membuat lagu. Dengan dilengkapi alat tambahan yang nggak terlalu banyak dan mahal, FL Studio bisa menjadi sebuah studio rekaman rumahan atau pribadi. Mesin utama tentu saja adalah komputer atau laptop yang diinstal program FL Studio. Tanpa alat tambahan sebenarnya program ini sudah bisa untuk membuat lagu. Namun agar hasil produksi lagu/musik lebih baik lagi, dapat ditambah instrumen Keyboard Controller yang berfungsi untuk penyusunan nada atau perekaman permainan musik secara live, sehingga terdengar lebih alami. Selanjutnya pengguna perlu juga menambahkan alat Audio Interface (SoundCard Eksternal) kalau ingin menyertakan suara vocal atau permainan gitar listrik.

Friday, February 3, 2012

Mengenal Program Untuk Rekaman Lagu Pro Tools

Pro Tools adalah program musik kedua setelah FL Studio yang Gwe pelajari. Perkenalannya pun nggak sengaja. Jadi Desember 2010 lalu, Gwe dalam proses pindah kerja dari Jakarta ke Semarang. Sebelumnya di Jakarta Gwe kan belajar keyboard di Sekolah Musik Sincere, salah satu franchise Sekolah Musik Yamaha. Karena pengin bisa nerusin ke franchise yang sama, maka Gwe nyari sekolah dengan kurikulum yang sama di Semarang. Salah satu sekolah musik yang cukup dikenal adalah Sekolah Musik Purnomo (SMP), di Jalan Pandanaran Semarang. Sewaktu kuliah Gwe pernah belajar gitar akustik ama Keyboard kurikulum Technic tapi nggak sampai kelar. Dulu gurunya mas Iik pernah bilang kalau kurikulum keyboard mau beralih dari Technic ke Yamaha, makanya Gwe maen ke sana. Namun ternyata sekarang kursus Keyboard di SMP menggunakan kurikulum sendiri. Walaupun nggak dapet apa yang Gwe pengin, Gwe tertarik dengan penawaran program kursus baru di sana, yang disebut sebagai Kursus Musik IT (Information Technology). Konsep pendidikan musik IT ini adalah agar orang dapat menciptakan lagu sendiri dengan komputer/laptop beserta tambahan alat yang nggak harus terlalu mahal.

Tuesday, January 31, 2012

Temen Gaul Musik Gwe (Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik Side Story)

Intro:
Nggak hanya belajar musik secara formal/otodidak, Gwe juga sempet bergaul ama orang-orang di bidang musik, meskipun nggak dalam konteks belajar-mengajar.

The Side Story

Wahyu, Astrid A, Astrid B & Friends Jaman kuliah, Gwe lagi seneng-senengnya ama musik Jepang, baik J-Pop maupun J-Rock. Saat itu lagi happening-nya Japanese Wave (J-Wave) kayak sekarang pada demen Korean Wave (K-Wave). Sampai ada majalah yang ngebahas kebudayaan Jepang, kayak Animonster (yang masih eksis sampai sekarang), Anima, dll. Karena saat itu memang banyak anak muda yang demen budaya populer Jepang kayak manga, anime, tokusatsu, dorama Jepang dan juga musik dari negeri Sakura itu. Berbagai acara kebudayaan Jepang, kayak Bunkasai dan Pertunjukkan Musik Jepang diadakan di berbagai kampus di Semarang, seperti Undip (Universitas Diponegoro) Udinus, dan juga di tempat laen tergantung kebutuhan, kayak di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Auditorium RRI, Gedung Juang 45 (atau apa namanya Gwe lupa pastinya) di Jalan Pemuda, Semarang. Gwe termasuk yang menggemari itu. Ya, meskipun yang maen musiknya anak-anak Semarang bukan dari Jepang asli, hal itu patut untuk diapresiasi. Kita bisa mengupayakan hal yang kita rasa sama, nikmatin musik yang sama-sama kita sukai, yang nggak ditayangin di televisi. Di kampus ada temen sehobi, namanya Wahyu. Selain musik Jepang dia juga suka musik Barat keras kayak Linkin Park dan Limp Bizkit. Gwe jadi kenal musik metal begini karena gaul ama Wahyu. Gwe dan wahyu kadang menghadiri acara musik Jepang yang ada di Semarang, kadang juga Gwe sendiri. Ada adek kelas Gwe di kampus, yaitu duo Astrid: Astrid A, Astrid B, dan temen-temen mereka yang hobi Jepang juga. Kita kadang share lagu & video klip Jepang, dan juga ketemu di pertunjukkan musik Jepang.

Thursday, January 26, 2012

Ngerintis Studio Rekaman Pribadi 2

“Musical Autodidact Series” Part 3
Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya soal Ngerintis Studio Rekaman Pribadi atau “Musical Autodidact Series” Part 1.  Alat atau instrument apa aja yang sekiranya diperlukan untuk bikin studio rekaman pribadi udah pernah Gwe bahas di sini.

Tulisan kali ini adalah kelanjutannya, yaitu lebih ke sejauh mana Gwe ngegunain alat yang pada tulisan sebelumnya baru pada tahap persiapan/belum lengkap; dan masalah atau keadaan yang nggak terduga setelah Gwe terjun memanfaatkan sistem Studio Rekaman Pribadi ini.

Wednesday, January 25, 2012

Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 3)


Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang
Setelah SK (Surat Keputusan) Alih Tugas Gwe keluar pada pertengahan Februari 2011, berarti Gwe udah bisa pindah kerja ke Semarang. Namun karena masih dibutuhkan di Jakarta maka secara resminya Gwe baru aktif ada di Semarang pada Mei 2011.

Langkah pertama begitu Gwe alih tugas adalah nyari tempat les keyboard yang baru. Karena udah kadung belajar di franchise Yamaha dan biar nggak ngulang dari awal lagi, maka Gwe nyari sekolah mana di Semarang yang make kurikulum yang sama, dan akhirnya Gwe nemu Sekolah Musik Stanwood, Semarang. Di Stanwood Gwe diajar ama miss Sheila. Miss Sheila ini sebenernya seumuran ama Gwe, ya lebih senior dia dikit beberapa bulan, tapi secara skill jauh di atas Gwe. Karena kurikulum Yamaha baru, Gwe seolah harus mulai belajar lagi dari awal. Sebelumnya sih sama mas Doyok udah masuk Buku 1, dan dengan miss Sheila gwe tinggal nerusin aja. Ujian Buku 1 udah Gwe jalanin September 2011 dengan hasil yang cukup baik. Sekarang ini Gwe udah mulai masuk Buku 2. Untuk kelas keyboard nantinya bakal ada 3 Buku, dengan Buku 3 sebagai buku terakhir. Namun belajar musik nggak akan berhenti sampai di sini, karena kelas lanjutannya adalah belajar Piano. Kabarnya instrument yang akan dipake bukan lagi Yamaha PSR, tapi piano elektrik Classinova. Dengan miss Sheila, Gwe juga mendapatkan materi tambahan untuk memperkaya pengetahuan soal musik dan keyboard, baik dalam wujud teori dan juga praktek bermain lagu.

Thursday, January 19, 2012

Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 2)

Ini adalah tulisan sambungan dari Fase 1..

Fase 2: Saat Kerja di Jakarta
Pada masa istirahat itu, dari jaman kuliah sampe mulai kerja tetap di Jakarta, hobi kreatif yang Gwe jalanin adalah nulis fiksi. Sampai Gwe nulis blog ini, ada 3 buku yang udah terbit. Hanya saja Gwe ngerasa kurang berhasil di dunia penerbitan (but don’t worry, suatu ketika Gwe bakal come back buat bikin buku fiksi lagi). Karena itu mulai ada keinginan untuk kembali mempelajari musik, sampe-sampe waktu itu Gwe mulai beli berbagai macam peralatan musik, seperti: keyboard controller, audio interface (eksternal soundcard untuk computer), gitar listrik, amply, gitar efek dan vocal efek. Bahkan Gwe les DJ (Disc Jockey) segala, meskipun nggak sampai kelar, karna kurang ngerasa bakat di situ. Untung waktu itu ada cukup duit buat hobi gila Gwe ini.

Tuesday, January 17, 2012

Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 1)

Intro:
Biar nggak terlalu panjang, Gwe pecah tulisan ini jadi 3 bagian, yang Gwe sebut Fase. Fase 1: Jaman Sekolah & Kuliah; Fase 2: Saat Kerja di Jakarta; dan Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang. So, here it goes..

Fase 1: Jaman Sekolah & Kuliah

Apakah Gwe udah piawai maen musik?
Gwe sendiri ngerasa belom, dan kenyataannya emang gitu. Gwe masi dalam taraf belajar di bidang musik, khususnya dengan instrument keyboard dan musik digital. Jadi tulisan ini utamanya Gwe tulis untuk lebih menyemangati Gwe dalam belajar musik, sekaligus ngasih tau buat kalian seperti apa sih background musik Gwe.
Keluarga Gwe bukanlah keluarga pemain musik. Paling hanya penikmat aja. Bokap dan nyokap Gwe (sebelum akhirnya diminta mengundurkan diri karena kerja 1 kantor) adalah karyawan sebuah bank pemerintah. Mereka berdua sama-sama nggak bisa maen instrument apapun, nyanyi atau karaoke juga enggak. Jadi wajarlah bila waktu kecil Gwe sama sekali belum tertarik untuk maen musik. Aktivitas yang bersinggungan dengan musik di keluarga Gwe pas Gwe kecil paling cuman nonton Aneka Ria Safari atau acara video klip di TVRI tiap hari minggu. Tape player ada. Selaen buat denger berita, kadang juga dipake bokap buat dengerin wayang atau gamelan, terus kadang juga lagu Indonesia yang popular saat itu. Ya, jadi keluarga Gwe hanyalah penikmat musik biasa.