Suatu hari di tahun 2010 (atau 2009), teman kuliah yozar.remixer di Sastra Inggris Unnes yang bernama Welly
datang mengunjungi pemuda itu di kosannya di Gang Kebon Jahe Kober,
Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat. Mereka berbincang-bincang membahas
musik dan hal-hal lainnya. Welly dulunya hobi nge-band dengan
spesialisasi drum, walaupun juga bisa maen gitar sekedarnya. Sementara
yozar.remixer juga menyukai musik, dan belum lama belajar keyboard,
walaupun belum piawai. Dari perbincangan ngalor-ngidul keduanya
tercetuslah keisengan untuk menggarap sebuah lagu. Diputuskan ide lagu
dari yozar.remixer. Ide lirik lagu terpilih terinspirasi dari lagu Michael Buble yang berjudul Haven’t Met You Yet yang dikombinasikan dengan lagu almarhum Chrisye yang berjudul Anak Sekolah.
Friday, December 28, 2012
Thursday, August 2, 2012
Tutorial Cara Menghubungkan Keyboard Musik dengan Komputer
Alat musik Keyboard yang biasa dipakai untuk bermain musik bisa juga digunakan sebagai controller (atau alat untuk memainkan) program musik di komputer atau laptop. Ada 3 (tiga) benda penting untuk mewujudkan hal ini:
1. Desktop Komputer/Laptop yang dilengkapi program musik, seperti contohnya: FL Studio, Pro Tools, Cubase, dll.
2. Keyboard musik yang memiliki output berupa MIDI atau USB.
3.
Kabel USB yang digunakan untuk menghubungkan keyboard dengan komputer.
Ini adlah Kabel tipe yang sama yang digunakan utuk menghubungkan printer
dengan komputer/laptop.
-->
Selanjutnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah:
Selanjutnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah:
1. Hidupkan Keyboard musik
2. Jalankan program FL Studio (atau program musik lain) di komputer
3. Masuk ke menu option program musik. Biasanya di situ ada pilihan/opsi: Input. Pilih: Enable atau Aktifkan.
4.
Coba tekan tombol keyboard musik untuk memastikan hubungan/koneksi
sudah aktif. Pilih instrumen/channel di program musik komputer sesuai
dengan pilihan/keinginan Anda. Apabila sudah aktif, akan muncul/bunyi
yang sesuai dengan instrumen/channel yang aktif
5. Apabila bunyi
suara asli dari keyboard mengganggu, kecilkan saja volume / minimize
dari keyboard musik. Hal itu tidak berpengaruh dengan volume di program
musik. Untuk mengatur volume di program musik,, pengaturannya langsung
dengan komputer/laptop.
Cukup mudah bukan, kalau kamu masih kesulitan bisa silakan lihat video Tutorial bikinan Gwe di bawah ini:
Untuk melihat: Video Tutorial Cara Merekam Permainan Keyboard Musik di Komputer
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2014/11/video-tutorial-cara-merekam-permainan.html
Sedangkan video Tutorial Cara Menghubungkan Keyboard MIDI / MIDI Controller dengan Laptop, bisa dilihat di sini:
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2013/10/tutorial-cara-menghubungkan-midi.html
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2014/11/video-tutorial-cara-merekam-permainan.html
Sedangkan video Tutorial Cara Menghubungkan Keyboard MIDI / MIDI Controller dengan Laptop, bisa dilihat di sini:
http://musisidigitalindonesia.blogspot.com/2013/10/tutorial-cara-menghubungkan-midi.html
------------------------------------------
SILAKAN JUGA LIAT LINK DI BAWAH:
http://www.facebook.com/dj.yozar.remixer
http://twitter.com/yozarremixer
http://soundcloud.com/yozar-remixer
http://dj.beatport.com/yozar-remixer
http://www.youtube.com/user/yozarremixer
------------------------------------------
http://www.facebook.com/dj.yozar.remixer
http://twitter.com/yozarremixer
http://soundcloud.com/yozar-remixer
http://dj.beatport.com/yozar-remixer
http://www.youtube.com/user/yozarremixer
------------------------------------------
Wednesday, July 25, 2012
Lagu Amerika: When The Saints Go Marchin’ In, Lagu Inspirasi Iwak Peyek?
Aslinya, lagu When The Saints Go Marchin’ In adalah
himne gospel dari Amerika, yang mengambil nada-nada tradisional. Asal
muasal lagu ini nggak diketahui. Meskipun pada awalnya merupakan sebuah
himne penganut agama Kristen, jaman sekarang orang lebih sering
mendengar lagu ini dimainkan oleh sebuah band jazz. Belakangan ini lagu Iwak Peyek yang dibawakan Trio Macan
populer di Indonesia. Dugaan Gwe, lagu iwak peyek ini terinspirasi dari
lagu Whwn The Saints Go Marchin’ In. Meskipun nggak persis, ada
nada-nada yang mirip. Silakan cek di sini:
Saturday, July 21, 2012
yozar.remixer into Sound Cloud
Kalau seseorang tidak memiliki keberuntungan tingkat semesta raya,
tidaklah mudah agar karyanya dikenal dan populer. Hal itu juga berlaku
untuk musisi. Meskipun seseorang karyanya bagus, tapi kalau orang-orang
nggak tahu, sama aja percuma. Di masa lalu, lagu karya musisi
diperkenalkan kepada masyarakat bisa secara langsung melalui pentas,
atau melalui media radio. Cara yang pertama bisa dilakukan dengan ikut
festival di sekolah atau kampus, atau mengikuti gigs yang diadakan oleh
komunitas. Sementara itu untuk cara yang kedua, musisi harus bisa masuk
atau bergabung dengan major label atau label rekaman yang akan mengatur
soal rekaman lagu dan mendistribusikan dengan melakukan promosi ke
radio-radio. Tidak mudah untuk menjadi musisi saat itu.
Thursday, July 5, 2012
Memperkenalkan Tentang VEVO dan Channel VEVO di YouTube
Vevo,
yang juga ditulis VEVO adalah sebuah website video musik kolaborasi
sejumlah perusahaan musik dunia, diantaranya adalah: Sony Music
Entertainment, Universal Music Group, dan Abu Dhabi Media, bersama EMI
yang melisensi kontennya ke grup ini tanpa mengambil saham kepemilikan.
Secara resmi, layanan ini diluncurkan pada 8 Desember 2009. Video musik
di VEVO disindikasikan di website resminya dan di YouTube, dengan
pendapatan iklan yang dibagi antara Google dan VEVO.
VEVO
menyediakan berbagai video musik dari tiga dari 'empat besar' label
rekaman dunia, yaitu Universal Music Group, Sony Music Entertainment,
dan EMI. Pada awalnya, Warner Music Group sempat mempertimbangkan untuk
menyediakan kontennya di VEVO, namun malah membentuk aliansi saingan
bersama MTV Networks. Hingga tulisan ini dibuat, terdapat sekitar 50.000
video di VEVO.
Wednesday, May 9, 2012
Semarang Hallyu Festival 2012 (yozar.remixer Video BLog #06)
Korean Wave atau Kebudayaan Populer Korea menyebar secara global,
termasuk di Indonesia, begitu juga di Semarang. Para penggemar
Kebudayaan Populer Korea atau yang biasa disebut sebagai Fandom pada
tahun 2011 memulai suatu gelaran yang disebut: Semarang Hallyu Festival.
Ingin mengulang kesuksesan acara tersebut maka pada tahun 2012 ini,
para Fandom Semarang menyelenggarakan Semarang Hallyu Festival 2012 di
Gedung Wanita, Jl. Sriwijaya Semarang pada Sabtu 28 April 2012. Ada
berbagai acara di sana, dari Singing contes, Dance, sampai Stan makanan
Korea. Pokoknya buat penggemar kebudayaan populer Korea, rugi kalo
sampai nggak dateng. Pengin tau kayak apa serunya acara tersebut?
Silakan intip di sini:
Tuesday, May 1, 2012
Kerispatih – Tak Lekang Oleh Waktu (cover by yozar.remixer VLog #05)
Hai Frens,
Di Video Blog Edisi #05, yozar remixer menyanyikan lagu Kerispatih yang berjudul “Tak Lekang Oleh Waktu”. Musik untuk iringan berasal dari file MIDI yang dimainkan dengan Keyboard Yamaha PSR-910S. Silakan Anda nikmati:
Saturday, March 3, 2012
Dream High 2 (2012 Ongoing)
Musical Story untuk tahun 2012 ini Gwe mulai dengan ngikutin drama Korea musikal “Dream High 2”.
Setelah sukses dengan “Dream High” tahun 2011 lalu, KBS2 menayangkan
season 2-nya. Namun serial ini bukan murni lanjutan Dream High. Setting
memang masih sama, yaitu di Kirin Art School, namun
semua murid dan sebagian besar pengajarnya beda. Hingga episode 9
(tayang sekitar minggu terakhir Februari 2012) yang Gw tonton, yang sama
cuman 1 orang saja, yaitu guru Bahasa Inggris Yang Jin Man yang diperankan oleh Park Jin Young.
Tuesday, February 28, 2012
Alat Perekam Digital Voice Recorder: Senjata Untuk Berlatih Nyanyi & Menciptakan Lagu
Seseorang yang sedang belajar untuk bernyanyi, untuk mengetahui
suaranya false atau sudah benar, atau pencipta lagu jaman sekarang
dimudahkan dengan kehadiran alat rekaman elektronik atau Digital Voice
Recorder. Kita FlashBack dulu sebentar. Kalau jaman dulu alat yang
serupa adalah tape recorder atau walkman yang bisa untuk merekam
(recorder dengan pita kaset). Namun acapkali ada kendala pada alat-alat
tersebut. Untuk tape recorder, tentu saja karena ukurannya yang besar.
Kita tidak mungkin membawa-bawa tape recorder kemana-mana. Selain berat
juga akan terlihat aneh. Padahal ide untuk menciptakan sebuah lagu bisa
muncul dimana-mana, bahkan saat kita jalan-jalan di pasar atau nongkrong
di kamar mandi. Selain itu tape recorder tertentu tidak portable karena
tidak didukung fasilitas baterai, sehingga harus selalu nyolok ke
listrik. Kehadiran Walkman/recorder dengan pita kaset yang bisa merekam
memang portable karena menggunakan baterai. Namun ada kekurangannya
juga. Untuk bisa merekam, jarak sumber suara harus dekat dengan mic,
kalau tidak suara susah masuk. Selain itu kualitas suara juga kurang
bagus. Seringkali ada bunyi desis.
Thursday, February 9, 2012
Masalah Sustain di Pro Tools
“Musical Autodidact Series” Part 4
Ternyata Pro Tools M-Powered 8.0.3
memiliki bug/atau masalah program. Yang nemuin bukan Gwe, tapi guru
musik IT Gwe. Masalahnya pada efek Sustain. Buat yang belum tahu,
sustain itu efek untuk memperpanjang suatu bunyi. Biasanya untuk piano
sudah ada suatu alat, yaitu pedal sustain untuk menjalankan fungsi
tersebut, tapi kalau untuk keyboard pedal sustain biasanya dibeli
terpisah, dan baru disambungkan ke keyboard kalau mau dipakai.
Begini
masalahnya: Begitu pedal sustain diinjak, bunyi instrument yang
dimainkan dengan keyboard controller seharusnya jadi lebih panjang. Di
Pro Tools M-Powered 8.0.3 saat kita bermain secara live, efek Sustain
ini dapat berfungsi dengan baik, namun hal itu tidak terjadi saat mode
perekaman. Saat kita dalam proses merekam, permainan dengan efek
sustain memang terdengar, tapi begitu hasil rekamannya kita
playback/mainkan, efek itu tiba-tiba hilang. Harusnya kan nggak
boleh begitu. Nuansa lagu/musik yang kita mau jadi nggak seperti yang
diharapkan. Untuk diketahui, instrument M-Audio yang terkoneksi dengan
komputer adalah Keyboard Controller, dan sistem operasi yang digunakan
Windows XP.
Monday, February 6, 2012
Mengenal Program Untuk Bikin Lagu FL Studio alias FruityLoops
Gwe sering banget nyebut nama FL Studio di sejumlah
tulisan, namun mungkin belom banyak yang tau sebenarnya makhluk apa ini.
FL Studio adalah sebuah aplikasi komputer pada sistem operasi Windows
untuk pengolahan musik dan suara (audio), atau secara gampangnya bisa
dibilang, FL Studio adalah program untuk membuat lagu. Dengan dilengkapi
alat tambahan yang nggak terlalu banyak dan mahal, FL Studio bisa
menjadi sebuah studio rekaman rumahan atau pribadi. Mesin utama tentu
saja adalah komputer atau laptop yang diinstal program FL Studio. Tanpa
alat tambahan sebenarnya program ini sudah bisa untuk membuat lagu.
Namun agar hasil produksi lagu/musik lebih baik lagi, dapat ditambah
instrumen Keyboard Controller yang berfungsi untuk penyusunan nada atau
perekaman permainan musik secara live, sehingga terdengar lebih alami.
Selanjutnya pengguna perlu juga menambahkan alat Audio Interface (SoundCard Eksternal) kalau ingin menyertakan suara vocal atau permainan gitar listrik.
Friday, February 3, 2012
Mengenal Program Untuk Rekaman Lagu Pro Tools
Pro Tools adalah program musik kedua setelah FL Studio
yang Gwe pelajari. Perkenalannya pun nggak sengaja. Jadi Desember 2010
lalu, Gwe dalam proses pindah kerja dari Jakarta ke Semarang. Sebelumnya
di Jakarta Gwe kan belajar keyboard di Sekolah Musik Sincere, salah
satu franchise Sekolah Musik Yamaha. Karena pengin bisa nerusin ke
franchise yang sama, maka Gwe nyari sekolah dengan kurikulum yang sama
di Semarang. Salah satu sekolah musik yang cukup dikenal adalah Sekolah Musik Purnomo
(SMP), di Jalan Pandanaran Semarang. Sewaktu kuliah Gwe pernah belajar
gitar akustik ama Keyboard kurikulum Technic tapi nggak sampai kelar.
Dulu gurunya mas Iik pernah bilang kalau kurikulum keyboard mau beralih
dari Technic ke Yamaha, makanya Gwe maen ke sana. Namun ternyata
sekarang kursus Keyboard di SMP menggunakan kurikulum sendiri. Walaupun
nggak dapet apa yang Gwe pengin, Gwe tertarik dengan penawaran program
kursus baru di sana, yang disebut sebagai Kursus Musik IT (Information Technology).
Konsep pendidikan musik IT ini adalah agar orang dapat menciptakan lagu
sendiri dengan komputer/laptop beserta tambahan alat yang nggak harus
terlalu mahal.
Tuesday, January 31, 2012
Temen Gaul Musik Gwe (Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik Side Story)
Intro:
Nggak hanya belajar musik secara formal/otodidak, Gwe juga sempet bergaul ama orang-orang di bidang musik, meskipun nggak dalam konteks belajar-mengajar.
Nggak hanya belajar musik secara formal/otodidak, Gwe juga sempet bergaul ama orang-orang di bidang musik, meskipun nggak dalam konteks belajar-mengajar.
The Side Story
Wahyu, Astrid A, Astrid B & Friends
Jaman
kuliah, Gwe lagi seneng-senengnya ama musik Jepang, baik J-Pop maupun
J-Rock. Saat itu lagi happening-nya Japanese Wave (J-Wave) kayak
sekarang pada demen Korean Wave (K-Wave). Sampai ada majalah yang
ngebahas kebudayaan Jepang, kayak Animonster (yang masih eksis sampai
sekarang), Anima, dll. Karena saat itu memang banyak anak muda yang
demen budaya populer Jepang kayak manga, anime, tokusatsu, dorama Jepang
dan juga musik dari negeri Sakura itu. Berbagai acara kebudayaan
Jepang, kayak Bunkasai dan Pertunjukkan Musik Jepang diadakan di
berbagai kampus di Semarang, seperti Undip (Universitas Diponegoro)
Udinus, dan juga di tempat laen tergantung kebutuhan, kayak di Taman
Budaya Raden Saleh (TBRS), Auditorium RRI, Gedung Juang 45 (atau apa
namanya Gwe lupa pastinya) di Jalan Pemuda, Semarang. Gwe termasuk yang
menggemari itu. Ya, meskipun yang maen musiknya anak-anak Semarang bukan
dari Jepang asli, hal itu patut untuk diapresiasi. Kita bisa
mengupayakan hal yang kita rasa sama, nikmatin musik yang sama-sama kita
sukai, yang nggak ditayangin di televisi. Di kampus ada temen sehobi,
namanya Wahyu. Selain musik Jepang dia juga suka musik Barat keras kayak
Linkin Park dan Limp Bizkit. Gwe jadi kenal musik metal begini karena
gaul ama Wahyu. Gwe dan wahyu kadang menghadiri acara musik Jepang yang
ada di Semarang, kadang juga Gwe sendiri. Ada adek kelas Gwe di kampus,
yaitu duo Astrid: Astrid A, Astrid B, dan temen-temen mereka yang hobi
Jepang juga. Kita kadang share lagu & video klip Jepang, dan juga
ketemu di pertunjukkan musik Jepang.
Thursday, January 26, 2012
Ngerintis Studio Rekaman Pribadi 2
Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya soal Ngerintis
Studio Rekaman Pribadi atau “Musical Autodidact Series” Part 1. Alat
atau instrument apa aja yang sekiranya diperlukan untuk bikin studio
rekaman pribadi udah pernah Gwe bahas di sini.
Tulisan kali ini adalah kelanjutannya, yaitu lebih ke sejauh mana Gwe
ngegunain alat yang pada tulisan sebelumnya baru pada tahap
persiapan/belum lengkap; dan masalah atau keadaan yang nggak terduga
setelah Gwe terjun memanfaatkan sistem Studio Rekaman Pribadi ini.
Wednesday, January 25, 2012
Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 3)
Ini adalah tulisan sambungan dari Fase 2..
Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang
Setelah SK (Surat Keputusan) Alih Tugas Gwe keluar pada pertengahan
Februari 2011, berarti Gwe udah bisa pindah kerja ke Semarang. Namun
karena masih dibutuhkan di Jakarta maka secara resminya Gwe baru aktif
ada di Semarang pada Mei 2011.
Langkah pertama begitu Gwe alih tugas adalah nyari tempat les
keyboard yang baru. Karena udah kadung belajar di franchise Yamaha dan
biar nggak ngulang dari awal lagi, maka Gwe nyari sekolah mana di
Semarang yang make kurikulum yang sama, dan akhirnya Gwe nemu Sekolah Musik Stanwood, Semarang. Di Stanwood Gwe diajar ama miss Sheila.
Miss Sheila ini sebenernya seumuran ama Gwe, ya lebih senior dia dikit
beberapa bulan, tapi secara skill jauh di atas Gwe. Karena kurikulum
Yamaha baru, Gwe seolah harus mulai belajar lagi dari awal. Sebelumnya
sih sama mas Doyok udah masuk Buku 1, dan dengan miss Sheila gwe tinggal
nerusin aja. Ujian Buku 1 udah Gwe jalanin September 2011 dengan hasil
yang cukup baik. Sekarang ini Gwe udah mulai masuk Buku 2. Untuk kelas
keyboard nantinya bakal ada 3 Buku, dengan Buku 3 sebagai buku terakhir.
Namun belajar musik nggak akan berhenti sampai di sini, karena kelas
lanjutannya adalah belajar Piano. Kabarnya instrument yang akan dipake
bukan lagi Yamaha PSR, tapi piano elektrik Classinova. Dengan miss
Sheila, Gwe juga mendapatkan materi tambahan untuk memperkaya
pengetahuan soal musik dan keyboard, baik dalam wujud teori dan juga
praktek bermain lagu.
Thursday, January 19, 2012
Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 2)
Ini adalah tulisan sambungan dari Fase 1..
Fase 2: Saat Kerja di Jakarta
Pada masa istirahat itu, dari jaman kuliah sampe mulai kerja tetap di
Jakarta, hobi kreatif yang Gwe jalanin adalah nulis fiksi. Sampai Gwe
nulis blog ini, ada 3 buku yang udah terbit. Hanya saja Gwe ngerasa
kurang berhasil di dunia penerbitan (but don’t worry, suatu ketika Gwe
bakal come back buat bikin buku fiksi lagi). Karena itu mulai ada
keinginan untuk kembali mempelajari musik, sampe-sampe waktu itu Gwe
mulai beli berbagai macam peralatan musik, seperti: keyboard controller,
audio interface (eksternal soundcard untuk computer), gitar listrik,
amply, gitar efek dan vocal efek. Bahkan Gwe les DJ (Disc Jockey)
segala, meskipun nggak sampai kelar, karna kurang ngerasa bakat di
situ. Untung waktu itu ada cukup duit buat hobi gila Gwe ini.
Tuesday, January 17, 2012
Di Mana dan Dengan Siapa Gwe Belajar Musik? (Fase 1)
Intro:
Biar nggak terlalu panjang, Gwe pecah tulisan ini jadi 3 bagian, yang Gwe sebut Fase. Fase 1: Jaman Sekolah & Kuliah; Fase 2: Saat Kerja di Jakarta; dan Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang. So, here it goes..
Biar nggak terlalu panjang, Gwe pecah tulisan ini jadi 3 bagian, yang Gwe sebut Fase. Fase 1: Jaman Sekolah & Kuliah; Fase 2: Saat Kerja di Jakarta; dan Fase 3: Saat Kerja di Semarang Sampai Sekarang. So, here it goes..
Fase 1: Jaman Sekolah & Kuliah
Apakah Gwe udah piawai maen musik?
Gwe sendiri ngerasa belom, dan kenyataannya emang gitu. Gwe masi
dalam taraf belajar di bidang musik, khususnya dengan instrument
keyboard dan musik digital. Jadi tulisan ini utamanya Gwe tulis untuk
lebih menyemangati Gwe dalam belajar musik, sekaligus ngasih tau buat
kalian seperti apa sih background musik Gwe.
Keluarga Gwe bukanlah keluarga pemain musik. Paling hanya penikmat
aja. Bokap dan nyokap Gwe (sebelum akhirnya diminta mengundurkan diri
karena kerja 1 kantor) adalah karyawan sebuah bank pemerintah. Mereka
berdua sama-sama nggak bisa maen instrument apapun, nyanyi atau karaoke
juga enggak. Jadi wajarlah bila waktu kecil Gwe sama sekali belum
tertarik untuk maen musik. Aktivitas yang bersinggungan dengan musik di
keluarga Gwe pas Gwe kecil paling cuman nonton Aneka Ria Safari atau
acara video klip di TVRI tiap hari minggu. Tape player ada. Selaen buat
denger berita, kadang juga dipake bokap buat dengerin wayang atau
gamelan, terus kadang juga lagu Indonesia yang popular saat itu. Ya,
jadi keluarga Gwe hanyalah penikmat musik biasa.
Subscribe to:
Posts (Atom)